Jumat, 07 Juni 2019

MAHASISWA DAN TRI DHARMA PERGURUAN TINGGI


                           MAHASISWA DAN TRI DHARMA PERGURUAN TINGGI


Sebelum kita berkenalan lebih jauh dengan Tri Dharma perguruan tinggi, maka sebelumnya kita perlu tau dulu definisi dari istilah ini. Kalau kita jabarkan secara bahasa, maka kita bisa mengartikan kata-katanya satu persatu. Di mana kata “Tri” yang berasal dari bahasa Sansakerta berarti tiga dan “Dharma” yang juga dari bahasa Sansakerta mengandung arti kewajiban.
Jika mengacu pada arti dua kata di awal, maka bisa didefinisikan bahwa Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah tiga kewajiban perguruan tinggi. Tapi, ini adalah definisi secara bahasa. Nah, jika didefinisikan secara istilah, Tri Dharma Perguruan Tinggi merupakan tiga hal yang harus dimiliki atau harus ada di sebuah perguruan tinggi saat aktivitas akademik berlangsung. Dan tiga hal tersebut merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan dan dikembangkan secara berkesinambungan oleh seluruh civitas akademika di antaranya dosen dan mahasiswa.
Idealnya Tri Dharma Perguruan Tinggi ini terinternalisasi ke dalam jiwa seluruh civitas akademika, sehingga istilah ini bukan hanya slogan atau jargon belaka. Namun hal inipun menjadi budaya yang disadari oleh semuanya. Dengan begitu, maka cita-cita dari Tri Dharma Perguruan Tinggi ini akan terwujud dan terimplementasikan dengan baik.
Hakikat Tri Dharma Perguruan Tinggi

Pada hakikatnya Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah salah satu dasar tanggung jawab mahasiswa yang harus dikembangkan secara simultan dan bersama-sama, serta harus disadari betul oleh semua mahasiswa agar dapat tercipta mahasiswa yang sadar akan Tri Dharma Perguruan Tinggi itu sendiri. Karena salah satu visi dan misi sebuah perguruan tinggi Indonesia, baik kedinasan maupun bukan adalah mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Tak terkecuali juga pada Perguruan Tinggi Universitas Jember, yang mana seluruh kegiatan Universitas Jember dituangkan dalam bentuk Tri Dharma Perguruan Tinggi yang terdiri atas Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengembangan, serta Pengabdian Kepada Masyarakat.
Adapun isi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah:

    Pendidikan
Pengertian pendidikan dan pengajaran disini adalah dalam rangka meneruskan pengetahuan atau dengan kata lain dalam rangka transfer of knowledge ilmu pengetahuan yang telah dikembangkan melaui penelitian oleh mahasiswa di perguruan tinggi.

    Penelitian
Kegiatan penelitain dan pengembangan mempunyai peranan yang sangat penting dalam rangka kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tanpa penelitian maka pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi akan menjadi terhambat. Dengan kata lain penelitian di Pergurun Tinggi tidak hanya diarahkan untuk penelitian terapan saja, tetapi juga sekaligus melaksanakan penelitian ilmu-ilmu dasar yang manfaatnya baru terasa penting dimasa yang akan datang.

    Pengabdian Kepada Masyarakat
Dharma pengabdian pada masyarakat harus diartiakan dalam rangka penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah dikembangkan di Perguruan Tinggi, khususnya sebagi hasil dari berbagai penelitian.

Peran mahasiswa juga harus diperhatikan , adapun peranan mahasiswa dalam melaksanakan tri dharma ini.

1.       Agent of Change yaitu agen perubahan. Mahasiswa dituntut dapat membawa perubahan yang bermanfaat bagi masyarakatnya. Dengan adanya perubahan ini maka masyarakat tidak akan terjebak dalam kehidupan yang statis dan tidak berkembang. Bahkan mahasiswa telah membuat perubahan besar dalam sejarah bangsa Indonesia dengan jatuhnya sebuah rezim pemerintahan. Dengan contoh ini, maka dapat diketahui bahwa sesungguhnya mahasiswa memiliki kemampuan untuk melakukan perubahan yang manfaatnya akan kembali kepada masyarakat.

2.       Iron Stock. Maksud dari Iron Stock adalah, bahwa mahasiswa merupakan stok atau persediaan untuk sebuah kelanjutan kehidupan masyarakat, di mana persediaan ini harus diletakkan dan dimanfaatkan sesuai bidangnya masing-masing. Dengan pemanfaatan diri sesuai bidang masing-masing, maka diharapkan akan adanya keteraturan dalam kehidupan masyarakat.

3.       Moral Force. Mahasiswa dengan moral dan akhlaknya yang baik dan beradab sesuai norma-norma yang berlaku diharapkan dapat menjadi panutan dan teladan bagi masyarakat di sekitarnya. Dengan berperannya mahasiswa dalam hal ini, perbaikan moral bangsa menjadi lebih baik pun akan dapat dicapai. Pada akhirnya mahasiswa, dalam berbagai aspek harus dapat memberikan kebaikan dalam berbagai bentuk kepada masyarakatnya.

4.       “social control” Mahasiswa sebagai “social control”, sebagian mahasiswa kita harus berperan sebagai pengontrol kehidupan social. Dalam hal ini kita bias mengontrol kehidupan masyarakat, dengan cara kita sebagai mahasiswa menjadi jembatan antara masyarakat dengan pemerintah.  Menyampaikan aspirasi yang telah dikeluarkan oleh masyarakat kepada pemerintah. 

Itulah hubungan antara mhasiswa dan perguruan tinggi yang telah di rangkum , mohon di kaji kembali. Artikel ini bukanlah artikel yang sempurna bagi penulis.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dampak Buruk Rokok

Kandungan zat kimia yang terdapat dalam rokok sangat berbahaya bagi kesehatan Anda dan juga orang-orang di sekitar Anda. Bahaya mero...