Selasa, 19 November 2019

Membangun Organisasi Dengan Cinta


Membangun Organisasi Dengan Cinta

A.      Definisi Organisasi dan Cinta

1.         Organisasi
Organisasi merupakan wadah yang terdiri dari 2 orang atau lebih yang berkumpul dan memiliki tujuan yang sama. Dalam organisasi akan dijumpai orang dengan berbagai sifat dan karakternya. Organisasi terkadang akan kehilangan anggotanya setelah para anggota tersebut mencapai titik kejenuhan. Oleh sebab itu, diperlukan pendekatan-pendekatan yang jitu agar organisasi itu tidak tinggal nama. Perlu adanya generasi penerus yang akan meneruskan perjuangan dalam organisasi tersebut.
Salah satu pendekatan yang patut dikaji adalah pendekatan cinta sebagai salah satu aspek dalam mengembangkan organisasi. Membangun organisasi dengan cinta bukan berarti bahwa setiap orang dalam organisasi harus memiliki hubungan spesial seperti cinta kasih layaknya sepasang kekasih atau sepasang suami istri, namun lebih fokus pada rasa cinta akan kebersamaan yang bertujuan untuk membangun organisasi. Kita sering menemui terkadang orang masuk dalam organisasi tidak tulus semata-mata ingin memajukan organisasi tersebut. Bisa jadi orang masuk dan bergabung dengan organisasi karena diminta, karena ada kepentingan, bahkan karena keterpaksaan. Maka tidak jarang banyak organisasi yang terbentuk hanya sebatas simbolis tanpa ada pergerakan bahkan hilang tanpa jejak.
Butuh pendekatan emosi (afeksi) dalam membangun organisasi. Setiap pemimpin organisasi harusnya menyadari hal ini. Jika kita lihat kasus-kasus dari beberapa organisasi yang mengalami kekisruhan dan perpecahan akibat kepentingan ego masing-masing anggota, cukup bagi kita mengambil kesimpulan bahwa diantara anggota organisasi kurang memiliki kedekatan secara emosional, kurangnya kesadaran akan kebersamaan untuk mencapai tujuan organisasi.
Ada beberapa hal yang menjadi faktor penghambat pengembangan organisasi, antara lain adalah kurang pahamnya pemimpin dan anggota organisasi akan tujuan, visi dan misi organisasi, kurang menyatunya budaya organisasi yang dibangun dengan budaya anggota organisasi dan kurang adanya rasa kebersamaan setiap anggota organisasi (hubungan interpersonal). Dari ke tiga hal di atas memang sulit untuk dikaji dari satu aspek saja, namun pendekatan cinta adalah salah satu analisis yang mampu memberikan solusi dari permasalahan tersebut.


2.         Cinta

Cinta adalah suatu perasaan dan tingkah laku yang positif, serta komitmen yang dimiliki seseorang guna menjaga kestabilan perasaan dan tingkah lakunya yang dapat mempengaruhi hubungan yang sedang dijalani. Hubungan yang dimaksud adalah hubungan antara sesama manusia dengan lebih dari dua orang bahkan lebih, tidak hanya sebatas hubungan antara dua orang yang sedang jatuh cinta. Untuk memahami dan menguraikan cinta secara mendalam, Sternberg memformulasikan sebuah model berkenaan dengan cinta. Teori ini dinamakan sebagai Triangular Theory of Love atau teori triangulasi cinta yang menjelaskan bahwa cinta dapat dipahami melalui tiga komponen yaitu :
1.      Keintiman
2.      Gairah
3.      Komitmen.

Berdasarkan teori Sternberg mengenai tiga komponen cinta yaitu keintiman, passion/gairah dan komitmen, merupakan salah satu kajian yang secara tidak langsung membahas tentang pola hubungan antar manusia, hal ini justru berhubungan dengan organisasi sebagai kumpulan dari beberapa individu.

a.      Keintiman (Intimacy)
Setiap anggota organisasi baik dari pemimpin, manajer dan karyawan memerlukan keintiman. Intimacy atau keintiman berhubungan dengan sisi emosi dan afeksi seseorang. Tentang kehangatan hubungan, kedekatan, dan keterikatan pihak yang berhubungan. Dalam komponen ini, kedekatan emosional untuk selalu berdekatan dengan orang lain didorong oleh elemen afeksi. Seseorang yang memiliki intimacy yang tinggi dengan orang lain sangat memperhatikan kesejahteraan dan kebahagiaan orang sekitarnya, menghormati dan menghargai satu sama lain, dan memiliki tingkat saling pengertian yang tinggi. Mereka mempunyai rasa saling memiliki, selalu ingin berbagi, saling memberi dan menerima dukungan emosional dan berkomunikasi secara intim. Sebuah hubungan mencapai keintiman emosional dimana kedua pihak saling terbuka, saling mengerti, saling mendukung dan tidak ada rasa takut ditolak ketika berbicara tentang apapun. Mampu menyelaraskan nilai, meskipun pasti ada perbedaan dalam setiap pendapat. Saling memaafkan dan menerima ketika diantara kedua pihak ada berbuat kesalahan dan berbeda pendapat. Hal ini sangat dibutuhkan dalam sebuah organisasi.
Salah satu ciri organisasi yang sehat adalah ketika individu-individu dalam organisasi memiliki pola hubungan yang sehat. Hal ini berpengaruh terhadap kinerja dan pola kerjasama yang akhirnya berdampak pada hasil kerja yang dicapai. Akan tetapi organisasi harus menanamkan aturan yang jelas, agar kedekatan yang terjalin antar sesama karyawan tidak mengurangi sikap profesional dalam bekerja.



b.      Gairah (Passion)
Passion dalam hal ini merupakan kombinasi antara kenikmatan, makna dan perasaan (emotion). Banyak dari kita salah kaprah mengartikan passion hanya berupa kenikmatan saja (gairah). Tapi melupakan sisi makna dan emotion. Padahal sesuatu yang kita lakukan itu tidak ada artinya apabila tidak bermakna dan tidak ada perasaan dalam melakukannya. Makna (meaning) berhubungan dengan kepercayaan atau believe seseorang, yang jika dikaji lebih dalam lagi adalah kepercayaan terhadap Tuhan. Emotion dalam hal ini adalah perasaaan kita dalam menjalaninya. Banyak dari para pekerja berkata “saya kerja siang malam banting tulang demi menghidupi keluarga”. Dari sini dapat dijelaskan bahwa passion adalah dorongan positif dari dalam diri untuk termotivasi dalam menyelesaikan pekerjaan dengan sebaik mungkin agar mendapatkan hasil yang maksimal. Tentu Passion berawal dari hasrat atau ketertarikan terhadap pekerjaan yang mereka lakukan. Namun semuanya tergantung dari jenis pekerjaan yang mereka lakukan. Disinilah butuh sensibilitas dari pemimpin organisasi dalam menempatkan karyawan sesuai dengan minat, bidang dan bakatnya, sehingga para karyawan merasa ‘bergairah’ dalam bekerja.

c.       Komitmen (Commitment)
Aspek ini adalah hal yang paling penting dalam organisasi. Setiap organisasi membutuhkan komitmen dari individu-individu dalam organisasi. Suatu kondisi dimana seseorang tetap bertahan dengan sesuatu atau seseorang, dimana bertahan sampai akhir merupakan tujuan semua orang. komitmen tidak segampang itu, komitmen tidak hanya sekedar menyetujui akan tetap bersama dalam menghadapai kesulitan-kesulitan, komitmen itu lebih kompleks. Komitmen itu mencurahkan perhatian, melakukan sesuatu untuk menjaga, melindungi dan memperbaiki organisasi apabila sedang dalam masa kritis. Kedua pihak antara organisasi dan karyawan harus saling memperhatikan kebutuhan satu sama lain. Meletakan pekerjaan pada prioritas utama, termasuk kerelaan untuk berkorban secara pribadi  demi terciptanya hubungan yang baik dalam organisasi.

B.       Contoh Membangun Organisasi Dengan Cinta

Contoh terdekat penjelasan membangun organisasi dengan cinta yaitu bisa kita amati dalam kehidupan kita sehari-hari, semisal dalam keluarga. Ayah sebagai pemimpin, ibu sebagai pembina rumah tangga dan anak-anak sebagai anggota keluarga. Coba kita bayangkan ketika keluarga yang dibangun tidak berdasarkan cinta, tidak ada kasih sayang, tidak ada saling pengertian, tidak ada keintiman dan komitmen, maka keharmonisan dalam kehidupan keluarga baik di dalam rumah apalagi diluar rumah dipastikan tidak akan berjalan dengan baik. Bahkan tidak jarang banyak keluarga yang secara financial mapan namun keluarganya berantakan.

Ada sebuah syair oleh seorang sufistik yaitu Jalaludin Rumi yang mengatakan bahwa “ kau harus hidup di dalam cinta, sebab manusia yang mati tidak dapat melakukan apapun, siapa yang hidup? Dia yang dilahirkan oleh cinta”. Begitu dahsyatnya cinta dalam berbagai dimensi kehidupan, sehingga semua yang kita kerjakan tanpa rasa cinta hanya akan menghasilkan materi yang tak memiliki makna dan bersifat sementara.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dampak Buruk Rokok

Kandungan zat kimia yang terdapat dalam rokok sangat berbahaya bagi kesehatan Anda dan juga orang-orang di sekitar Anda. Bahaya mero...