Senin, 16 Desember 2019

BUAH MENGKUDU




Mengkudu (Morinda citrifolia) atau keumeudee (Aceh); pace, kemudu, kudu  (Jawa); cangkudu (Sunda); kodhuk (Madura); tibah (Bali) berasal daerah Asia Tenggara, tergolong dalam famili Rubiaceae. Nama lain untuk tanaman ini adalah noni  (Betawi,Hawaii), nono (Tahiti), nonu (Tonga), ungcoikan (Myanmar) dan ach (Hindi).


Tanaman ini tumbuh di dataran rendah hingga pada ketinggian 1500 m. Tinggi pohon mengkudu mencapai 3–8 m, memiliki bunga bongkol berwarna putih. Buahnya merupakan buah majemuk, yang masih muda berwarna hijau mengkilap dan memiliki totol-totol, dan ketika sudah tua berwarna putih dengan bintik-bintik hitam.

Secara tradisional, masyarakat Aceh menggunakan buah mengkudu sebagai sayur dan rujak. Daunnya juga digunakan sebagai salah satu bahan nicah peugaga yang sering muncul sebagai menu wajib buka puasa. Karena itu, mengkudu sering ditanam di dekat rumah di pedesaan di Aceh. Selain itu mengkudu juga sering digunakan sebagai bahan obat-obatan.

Pohon
Pohon mengkudu tidak begitu besar, tingginya antara 4–6 m. batang bengkok-bengkok, berdahan kaku, kasar, dan memiliki akar tunggang yang tertancap dalam. Kulit batang cokelat keabu-abuan atau cokelat kekuning-kuniangan, berbelah dangkal, tidak berbulu,anak cabangnya bersegai empat. Tajuknya selalu hijau sepanjang tahun. Kayu mengkudu mudah sekali dibelah setelah dikeringkan. Bisa digunakan untuk penopang tanaman lada.

Daun
Berdaun tebal mengkilap. Daun mengkudu terletak berhadap-hadapan. Ukuran daun besar-besar, tebal, dan tunggal. Bentuknya jorong-lanset, berukuran 15-50 x 5–17 cm. tepi daun rata, ujung lancip pendek. Pangkal daun berbentuk pasak. Urat daun menyirip. Warna hiaju mengkilap, tidak berbulu. Pangkal daun pendek, berukuran 0,5-2,5 cm. Ukuran daun penumpu bervariasi, berbentuk segitiga lebar. Daun mengkudu dapat dimakan sebagai sayuran. Nilai gizi tinggi karena banyak mengandung vitamin A. yg katanya bisa menyembuhkan ambein


Bunga
Bunga tersusun majemuk, perbungaan bertipe bongkol bulat, bertangkai 1–4 cm, tumbuh di ketiak daun penumpu yang berhadapan dengan daun yang tumbuh normal. Bunga banci, mahkota bunga putih, berbentuk corong, panjangnya bisa mencapai 1,5 cm. Benang sari tertancap di mulut mahkota. Kepala putik berputing dua. Bunga itu mekar dari kelopak berbentuk seperti tandan. Bunganya putih dan harum.

Buah
Buah majemuk, terbentuk dari bakal-bakal buah yang menyatu dan bongkol di bagian dalamnya; perkembangan buah bertahap mengikuti proses pemekaran bunga yang dimulai dari bagian ujung bongkol menuju ke pangkal; diameter 7,5–10 cm. Permukaan buah majemuk seperti terbagi dalam sekat-sekat poligonal (segi banyak) yang berbintik-bintik dan berkutil, yang berasal dari sisa bakal buah tunggalnya. Warna hijau ketika mengkal, menjelang masak menjadi putih kekuningan, dan akhirnya putih pucat ketika masak. Daging buah lunak, tersusun dari buah-buah batu berbentuk piramida dengan daging buah berwarna putih, terbentuk dari mesokarp. Daging buah banyak mengandung air yang aromanya seperti keju busuk atau bau kambing yang timbul karena pencampuran antara asam kaprat (asam lemak dengan sepuluh atom karbon), asam kaproat (C6), dan asam kaprilat (C8). Diduga kedua senyawa terakhir bersifat antibiotik  aktif.
Zat nutrisi: secara keseluruhan mengkudu merupakan buah makanan bergizi lengkap. Zat nutrisi yang dibutuhkan tubuh, seperti protein, viamin, dan mineral penting,
Berbagai jenis senyawa yang terkandung dalam mengkudu: xeronine, plant sterois,alizarin, lycine, sosium, caprylic acid, arginine, proxeronine, antra quinines, trace elemens, phenylalanine, magnesium, dll.
Scolopetin. Senyawa scolopetin sangat efektif sebagi unsur anti peradangan dan anti-alergi.
Zat anti kanker. Zat-zat anti kanker yang terdapat pada mengkudu paling efektif melawan sel-sel abnormal.

SAMPAH DAN LARVA GALLERIA



Dari judul di atas sekilas tidak ada hubungannya antara kedua kata tersebut. Ternyata ada loh hubungan keduanya. Pasti temen temen penasaran kan, kan, kan?. Yuk simak baik-baik.

           Sampah merupakan suatu benda yang tidak ternilai dan banyak sekali berserakan dilingkungan sekitar. Di indonesia sendiri kita dapat melihat sampah dimana-mana khususnya di daerah perkotaan dan dari dulu sampai sekarang menjadi masalah besar lingkungan Indonesia bahkan seluruh dunia. Sampah di Indonesia merupakan masalah serius dan juga masalah sosial dan ekonomi. Dan hampir di semua kota di Indonesia mengalami kendala dalam mengelola sampah. Hal ini terjadi karena pengelolaan TPA (tempat pembuangan akhir) di Sebuah kota lahannya masih kurang sehingga masyarakat banyak membuang sampah sembarangan. Indonesia termasuk kedalam 10 negara terbesar yg menyumbang sampah terbanyak dan dengan tingkat kesadaran akan membuang sampah sendiri itu kurang. Pembuangan sampah yang tidak teratur menjadi kebiasaan masyarakat indonesia walaupun akhirnya menjadi penyebab kerusakan lingkungan dan ketidaknyamanan untuk mereka sendiri. Walaupun telah disediakan tempat sampah di sekelilingnya.

                Salah satu sampah yang susah terurai yaitu sampah plastik. Sampah plastik sendiri menjadi masalah yang paling utama karena sampah jenis ini yang sangat susah terurai. Butuh ratusan taun bahkan ribuan tahun untuk mengurai sampah plastik tersebut. Sampah plastik pada zaman sekarang sangat dibutuhkan bagi manusia tetapi dampak buruk sangat besar karena susah terurai bisa jadi ribuan tahun kedepan dunia ini dipenuhi sampah plastik atau bahkan manusia akan mati karena sampah plastik ???? entahlah.

                Kembali lihat ke judul. Sampah dan Larva Galleria. Lalu Apa itu Larva Galleria ??? Larva Galleria alias ngengat ini pertama kali di coba oleh Federica Bertocchini seorang peneliti dari Institute of Biomedicine and Biotechnology of Cantabria, Spanyol. Pertama ia memulai penelitian tentang ngengat pengurai plastik karena ketidaksengajaan atas satu kejadian unik di sarang lebah dirumahnya. Kejadia itu terjadi saat dia meletakkan larva Galleria mellonella tersebut di kantong plastik, mengikat sampai tertutup, dan meletakkan kantong tersebut itu dikamar rumahnya semenara dia menyelesaikan pembersihan sarang. Saat kembali kekamar ia menemukan larva tersebut dimana-mana. Mereka berhasil lolos dengan cara mengunyah kantong hingga bolong secara cepat. Waktu itu galleria mellonella dikurung selama 40 menit. Dalam tes laboratorium, peneliti menemukan bahwa 100 larva Galleria mellonella dapat melahap 92 mg polietilena (plastik) dalam waktu 12 jam. Para peneliti berharap dapat mengidentifikasi enzim yang dihasilkan larva Galleria mellonella saat mereka membolongi sampah plastik. Enzim ini diharapkan dapat digunakan dalam proses rekayasa genetika yaitu dengan menyisipkan genetiknya dalam bakteri seperti E. Colli, agar bisa digunakan untuk mendegradasi plastik di lingkungan air.

So, dari pembahasan diatas sebenarnya didunia ini sudah ada solusi untuk sampah plastik tersebut. Namun perbandingan jumlah antara sampah dengan galleria mellonella ini sanga jauh sekali. Mungkin peneliti ataupun kita sebagai mahasiswa bisa mengembangbiaka larva tersebut dalam artian ternak larva?. Ya, itu bisa sebenarnya tapi alangkah baiknya kita sebagai manusia bisa menjaga lingkungan ini dengan baik dan tidak membuang sampah sembarangan sertaaaaa kurangi penggunaan sampah plastik

Penulis : Syahril Asiddiq
Sumber : tirto.id dan kompasiana.com

PENTINGNYA MAHASISWA MENJAGA LINGKUNGAN



Dunia beserta isinya merupakan tempat hidup makhluk dari semua jenis. Artinya, secara naluri mereka akan berupaya dengan segala cara untuk mempertahankan eksistensi guna meneruskan generasinya. Akan-tetapi, bumi sebagai sumber kehidupan tak selamanya bisa memberikan produktifitas terbaiK, Akan tiba suatu saat dimana laut, darat serta udara mengalami penurunan baik dari segi fungsi maupun manfaat. Selain usia yang memang telah lanjut dengan segala aktifitas alaminya, adalah manusia sebagai makhluk paling beradab yang mana dalam tingkah-lakunya justru menjadi penyebab utama kerusakan hingga menimbulkan polemik tak berkesudahan di muka bumi ini. Rasa ingin memiliki, rakus serta sifat egois menjadi pemicu berbagai masalah lingkungan yang dewasa ini, Pencemaran adalah salah-satu isu yang paling santer dibicarakan dengan implikasinya yang luar biasa, Sejatinya bila kita telisik lebih jauh lagi maka akan menemukan sebuah fakta menarik bahwa potensi alam di Indonesia telah menawarkan keanekaragaman kekayaan termasuk flora dan fauna, yang dapat di eksplorasi untuk kemaslahatan rakyatnya.

Namun, lingkungan hidup di negara ini telah mengalami degradasi yang di tandai dengan penurunan fungsi lingkungan itu sendiri hingga tak berjalan secara optimal. Turunnya kualitas yang di maksud terutama adalah karena campur tangan manusia dengan segala aktifitasnya. Berbagai permasalahan kronis timbul karena faktor kelalain seperti erosi, menurunnya kualitas udara, minimnya area resapan air hingga tingginya angka kemacetan di hampir semua kota besar, arti lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dan benda termasuk juga alam serta semua makhluk hidup yang saling berinteraksi di dalamnya. Dari pengertian ini dapat kita ambil manfaat bahwa manusia menjadi pihak yang bertanggung-jawab serta memegang peranan atas kelestarian lingkungan di sekitarnya. Hal tersebut dapat di capai dengan menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas. Berikut ini adalah beberapa analisa yang penting.

Faktor Penyebab Kerusakan Lingkungan Hidup:

A. Faktor Alamiah
Bencana alam menjadi pemicu rusaknya lingkungan hidup yang tak terelakkan. Indonesia sendiri kerap mengalami bencana seperti banjir, tanah longsor, kebakaran hutan, angin yang merusak (topan/puting beliung), gunung meletus, gempa bumi serta tsunami. Kejadian-kejadian ini merupakan fenomena alam yang kehadirannya sering tak terduga.

B. Faktor Kesengajaan (ulah manusia)
Seperti yang terjadi pada wilayah lain, rusaknya lingkungan hidup di Indonesia ada kalanya merupakan ulah dari orang-orang yang tidak bertanggung-jawab. Manusia dengan segala kelebihannya dari makhluk lain senantiasa berkembang dari pola kehidupan yang sederhana melangkah maju ke tahap modern. Dengan dalih peningkatan taraf hidup tersebut, manusia sering mengeksploitasi kekayaan alam secara berlebihan tanpa memperhatikan aspek keseimbangan. Akibatnya terjadi penurunan fungsi alam sebagai penyangga utama kehidupan.

Usaha atau Cara untuk Pelestarian Lingkungan Hidup
  • Menghentikan kegiatan ekspliotasi alam yang berlebihan
  • Penerapan hukum yang kuat serta tidak memihak kepada golongan tertentu
  • Memberi pengertian kepada masyarakat akan pentingnya pelestarian tanah, air serta udara
  • Pengelolaan sampah serta limbah yang baik dan benar
  • Penanaman kembali hutan yang telah gundul (reboisasi)
  • Menggalakkan pengembangan teknologi ramah lingkungan di semua sektor

Itulah artikel tentang “sarjana di negriku Indonesia “ yang telah di rangkum , mohon di kaji kembali. Artikel ini bukanlah artikel yang sempurna bagi penulis.

Dampak Buruk Rokok

Kandungan zat kimia yang terdapat dalam rokok sangat berbahaya bagi kesehatan Anda dan juga orang-orang di sekitar Anda. Bahaya mero...