Jumat, 14 Juni 2019

Indonesiaku Negeri Yang Kaya



sobat pintar, sudah tau kan dan bahkan sudah tidak asing lagi ketika mendengar bahwa indonesia negri yang kaya akan sumber daya alamnya. bahkan sumber daya alamnya sudah sangat populer akan destinasinya ke negara - negara yang ada didunia lohh...
tapi saking terkenalnya, banyak juga perusahaan -perusahaan asing yang masuk ke indonesia untuk membuka cabangnya. ya tentunya, karna potensi sumber daya alamnya yang kaya dan tidak perlu diragukan lagi.

ngomong - ngomong, sobat sudah tau belum apa itu eksploitasi sumber daya alam ? 
menurut para ahli, eksploitasi sumber daya alam adalah segala bentuk atau upaya yang dilakukan untuk melakukan penggalian - penggalian dan pemanfaatan sumber daya alam yang terdapat pada suatu obyek atau wilayah tertentu demi mendapatkan dan memanfaatkanya dengan tujuan untuk pemenuhan kebutuhan orang banyak atau umum

pembangunan industri membutuhkan eksploitasi sumber daya alam. bahkan semua barang atau bahanyang kita gunakan sehari - harisemua berasal dari alam. selain itu, eksploitasi alam juga berdampak positif untuk sektor perekonomian di indonesia.

eksploitasi sumber daya alam yang benar, akan sangat menguntungkan masyarakat dan juga tetap mempertahankan kelestarian alamnya. terlebih lagi Indonesia sangat kaya akan sumber daya alam.
lalu, bagaimana dengan eksploitasi sumber daya alam yang tidak bertanggung jawab ? kenyataannya di indonesia, masih banyak industri -industri yang tidak bertanggungjawab dan tidak menjaga kelestarian alam di indonesia.

Tata kelola lingkungan yang lemah dari pemerintah selama ini telah menyebaban hilangnya potensi hayati yang luar biasa, deforestasi dan degradasi lingkungan yang memprihatinkan. demikian disampaikan oleh anggota komisi ligkungan dewan perwakilan rakyat (DPR) Rofi Munawar.

segala peraturan hukum sudah dikeluarkan untuk mencegah terjadinya kerusakan alam. Tapi, bagaimana dengan adanya obral izin untuk ekspoitasi sumber daya alam ? apakah peraturan hukumnya yang kurang tegas atau aakah aaratur enegak hukumnya yang kurang tegas ?

kenyataannya justru, banyak pemerintah yang melakukan suap untuk mengeksploitasi kekayaan alam indonesia. korupsi yang masih menjadi sumber pembiayaan politik para politisi masih merajalela. obral izin eksploitasi sumber daya alam dan pembiaran pelanggaran hukum sangat berpotensi untuk memanfaatkan dan mengakomodasikan kepentingan politisi dan pelaku bisnis tertentu. 
"JATAM mencatat terdapat 326 kepala daerah,politisi dan pimpinan birokrasi yang menjadi tersangka korupsi dan diproses hukum oleh KPK sejak tahun 2010 - 2017"

Kita boleh berbangga dengan kekayaan alam yang dimiliki oleh indonesia, tapi sangat memprihatinkan jika kita melihat kenyataan bahwa kekayaan Alam Indonesia di kuasai oleh negara Asing. bahkan pasal 33 UUD 1945, kekayaan alam yag ada di indonesia dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk kesejahteraan rakyat. tapi rakyat tidak lagi merasakan kesejahteraan dari sumber daya alam. 

"Negeri ku kaya karena rempah-rempahnya, 
tapi sayang petaninya tidak menikmatinya.
 Di negeriku satwa lautnya sangat beraneka.
 tapi sayang nelayan asing bisa mengambilnya.
Negeriku udaranya sangat sejuk karena luas hutannya,
tapi kini usang di lalap api keserakahan.nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
  Di negeriku sangat indah ragam budayanya,
  tapi semangat pemudanya tidak melestarikannya.
Gunung-gunungnya sangat sayang jika tidak di pandang,
tapi sayang kapitalis selalu mengintainya.
Ibu aku berjanji tidak seperti manusia yang tidak manusiawi" - karya Dhannar Dhanialah
   

Jumat, 07 Juni 2019

Sarjana di Negriku Indonesia




Sarjana
Kira – kira apa yang teman – teman pikirkan ketika mendengar kata sarjana ?
Mungkin, yang akan terlintas adalah orang yang sudah mengenyam pendidikan di sebuah perguruan tinggi? Atau, sebuah gelar yang diimpikan teman – teman untuk mencari sebuah pekerjaan ?

Setiap orang punya persepsinya masing – masing . tapi siapa sangka kalo menjadi seorang sarjana itu tidak semudah yang pernah terlintas di benak kita loh...

Selama seorang yang disebut “ SARJANA” belum lulus, mereka mendapatkan predikat sebagai “MAHASISWA”, yang dimana mahasiswa mempunya tugas dan peran fungsi yang sangat amat mulia untuk perubahan di negri ini, untuk pengertian lebih lanjut, bisa klik langsung linknya disini ya https://hms82.blogspot.com/2019/06/mahasiswa-dan-tri-dharma-perguruan.html .
Dengan begitu seorang sarjana di harapkan dapat mengamalkan ilmu yang telah di dapatkan selama menjadi mahasiswa, khususnya ketika mereka di perkenalkan “ tri dharma perguruan tinggi “ yaitu (pendidikan, penelitian, dan pengabdian). Tri Dharma Perguruan Tinggi merupakan tiga hal yang harus dimiliki atau harus ada di sebuah perguruan tinggi saat aktivitas akademik berlangsung. Dan tiga hal tersebut merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan dan dikembangkan secara berkesinambungan oleh seluruh civitas akademika di antaranya dosen dan mahasiswa.

Akan tetapi apakah kesarjanaan yang diperoleh memenuhi target kualitas? Mustahil bertanya demikian. Target 'sekedar sarjana' tanpa wawasan pendidikan yang memadai, hanya akan menjadi beban tambahan.
Yang disesalkan, tentunya hal ini tidak secara sistematis diawasi pemerintah. Perguruan tinggi swasta sekedar menangkap 'peluang bisnis menggiurkan'. Jumlah mahasiswa yang begitu banyak lebih dilihat sebagai 'keuntungan' tanpa peduli apakah hal itu efektif atau tidak.

Padahal sarjana yang berasal dari kata 'sajjana', yang artinya berwatak baik, arif dan terhormat, mestinya mengarah kepada kualitas diri. Ia sama sekali tidak ada kaitan dengan julukan eksternal sekedar memenuhi kriteria akademik di universitas, tetapi jauh dari kualitas diri yang diharapkan.

Badan Pusat Statistik (BPS) belum lama merilis kondisi ketenagakerjaan Indonesia per Februari 2019. Data menunjukkan angka pengangguran turun menjadi 5,01 persen atau berkurang 50 ribu orang selama satu tahun terakhir. Tingkat penggangguran terbuka (TPT) per Februari 2019 berjumlah 6,82 juta orang. “Ada tren penurunan tingkat pengangguran terbuka sejak Februari 2016,” kata Kepala BPS Suhariyanto di Jakarta, Senin (6/5).

Tapi dilihat dari tingkat pendidikannya lulusan diploma dan universitas makin banyak yang tidak bekerja. Ada sejumlah faktor yang dinilai menyebabkan peningkatan pengangguran terdidik tersebut. Salah satunya, pendidikan rendah cenderung lebih menerima pekerjaan apa pun. Ini berbeda dengan mereka yang pendidikannya lebih tinggi.

Dulu ketika gelar sarjana masih menjadi pilihan dan syarat untuk diterima kerja, Pendidikan dinilai sangat tinggi, dan berdasarkan Pendidikan kandidat pencari kerja dibedakan. Tetapi sekarang, semua itu sudah tidak terlalu dilihat oleh perusahaan. Pendidikan lebih mudah dicari dan ditempuh, dari belajar dan mendapat gelar sarjana secara online, sampai universitas di luar negeri yang membuka kampus capang di seluruh Asia, Sarjana menjadi sesuatu yang normal dan bukan pengecualian lagi.

Berbagai  penelitian menunjukkan bahwa kebanyakan perusahaan masih mengharapkan pelamar kerja mempunyai Gelar Sarjana, walaupun Gelar itu tidak membawa banyak perbedaan yang signifikan bagi mereka.
Sebagai gantinya memberikan akal sebagai keterampilan yang jauh lebih berharga “Ketika Anda melihat orang-orang yang tidak pergi ke sekolah dan sukses, itu adalah manusia luar biasa. Dan kita harus melakukan semua yang bisa kita lakukan untuk menemukan orang-orang itu. ”

Itulah kenapa banyak sarjan muda dari berbagai macam perguruan tinggi, yang juga masih menyandang gelar sebagai pengangguran terdidik, salah satu faktornya adalah kurangnya skill atau kemampuan yang dimiliki, mengingat banyak bangsa asing yang telah masuk untuk membuka peluang bisnis di indonesia, maka diharapkan para sarjana dapat berinovasi untuk membuka peluang pekerjaan juga untuk yang lainnya, dengan adanya lapangan pekerjaan baru, maka itu adalah salah satu usaha untuk mengurangi pengangguran.


Itulah artikel tentang “sarjana di negriku Indonesia “ yang telah di rangkum , mohon di kaji kembali. Artikel ini bukanlah artikel yang sempurna bagi penulis.





MAHASISWA DAN TRI DHARMA PERGURUAN TINGGI


                           MAHASISWA DAN TRI DHARMA PERGURUAN TINGGI


Sebelum kita berkenalan lebih jauh dengan Tri Dharma perguruan tinggi, maka sebelumnya kita perlu tau dulu definisi dari istilah ini. Kalau kita jabarkan secara bahasa, maka kita bisa mengartikan kata-katanya satu persatu. Di mana kata “Tri” yang berasal dari bahasa Sansakerta berarti tiga dan “Dharma” yang juga dari bahasa Sansakerta mengandung arti kewajiban.
Jika mengacu pada arti dua kata di awal, maka bisa didefinisikan bahwa Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah tiga kewajiban perguruan tinggi. Tapi, ini adalah definisi secara bahasa. Nah, jika didefinisikan secara istilah, Tri Dharma Perguruan Tinggi merupakan tiga hal yang harus dimiliki atau harus ada di sebuah perguruan tinggi saat aktivitas akademik berlangsung. Dan tiga hal tersebut merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan dan dikembangkan secara berkesinambungan oleh seluruh civitas akademika di antaranya dosen dan mahasiswa.
Idealnya Tri Dharma Perguruan Tinggi ini terinternalisasi ke dalam jiwa seluruh civitas akademika, sehingga istilah ini bukan hanya slogan atau jargon belaka. Namun hal inipun menjadi budaya yang disadari oleh semuanya. Dengan begitu, maka cita-cita dari Tri Dharma Perguruan Tinggi ini akan terwujud dan terimplementasikan dengan baik.
Hakikat Tri Dharma Perguruan Tinggi

Pada hakikatnya Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah salah satu dasar tanggung jawab mahasiswa yang harus dikembangkan secara simultan dan bersama-sama, serta harus disadari betul oleh semua mahasiswa agar dapat tercipta mahasiswa yang sadar akan Tri Dharma Perguruan Tinggi itu sendiri. Karena salah satu visi dan misi sebuah perguruan tinggi Indonesia, baik kedinasan maupun bukan adalah mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Tak terkecuali juga pada Perguruan Tinggi Universitas Jember, yang mana seluruh kegiatan Universitas Jember dituangkan dalam bentuk Tri Dharma Perguruan Tinggi yang terdiri atas Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengembangan, serta Pengabdian Kepada Masyarakat.
Adapun isi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah:

    Pendidikan
Pengertian pendidikan dan pengajaran disini adalah dalam rangka meneruskan pengetahuan atau dengan kata lain dalam rangka transfer of knowledge ilmu pengetahuan yang telah dikembangkan melaui penelitian oleh mahasiswa di perguruan tinggi.

    Penelitian
Kegiatan penelitain dan pengembangan mempunyai peranan yang sangat penting dalam rangka kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tanpa penelitian maka pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi akan menjadi terhambat. Dengan kata lain penelitian di Pergurun Tinggi tidak hanya diarahkan untuk penelitian terapan saja, tetapi juga sekaligus melaksanakan penelitian ilmu-ilmu dasar yang manfaatnya baru terasa penting dimasa yang akan datang.

    Pengabdian Kepada Masyarakat
Dharma pengabdian pada masyarakat harus diartiakan dalam rangka penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah dikembangkan di Perguruan Tinggi, khususnya sebagi hasil dari berbagai penelitian.

Peran mahasiswa juga harus diperhatikan , adapun peranan mahasiswa dalam melaksanakan tri dharma ini.

1.       Agent of Change yaitu agen perubahan. Mahasiswa dituntut dapat membawa perubahan yang bermanfaat bagi masyarakatnya. Dengan adanya perubahan ini maka masyarakat tidak akan terjebak dalam kehidupan yang statis dan tidak berkembang. Bahkan mahasiswa telah membuat perubahan besar dalam sejarah bangsa Indonesia dengan jatuhnya sebuah rezim pemerintahan. Dengan contoh ini, maka dapat diketahui bahwa sesungguhnya mahasiswa memiliki kemampuan untuk melakukan perubahan yang manfaatnya akan kembali kepada masyarakat.

2.       Iron Stock. Maksud dari Iron Stock adalah, bahwa mahasiswa merupakan stok atau persediaan untuk sebuah kelanjutan kehidupan masyarakat, di mana persediaan ini harus diletakkan dan dimanfaatkan sesuai bidangnya masing-masing. Dengan pemanfaatan diri sesuai bidang masing-masing, maka diharapkan akan adanya keteraturan dalam kehidupan masyarakat.

3.       Moral Force. Mahasiswa dengan moral dan akhlaknya yang baik dan beradab sesuai norma-norma yang berlaku diharapkan dapat menjadi panutan dan teladan bagi masyarakat di sekitarnya. Dengan berperannya mahasiswa dalam hal ini, perbaikan moral bangsa menjadi lebih baik pun akan dapat dicapai. Pada akhirnya mahasiswa, dalam berbagai aspek harus dapat memberikan kebaikan dalam berbagai bentuk kepada masyarakatnya.

4.       “social control” Mahasiswa sebagai “social control”, sebagian mahasiswa kita harus berperan sebagai pengontrol kehidupan social. Dalam hal ini kita bias mengontrol kehidupan masyarakat, dengan cara kita sebagai mahasiswa menjadi jembatan antara masyarakat dengan pemerintah.  Menyampaikan aspirasi yang telah dikeluarkan oleh masyarakat kepada pemerintah. 

Itulah hubungan antara mhasiswa dan perguruan tinggi yang telah di rangkum , mohon di kaji kembali. Artikel ini bukanlah artikel yang sempurna bagi penulis.


Teknik Sosrobahu, Teknologi Konstruksi Karya Putra Daerah


Teknik Sosrobahu, Teknologi Konstruksi Karya Putra Daerah


          Teknik Sosrobahu tidak asing lagi bagi para engineer konstruksi. Teknik Sosrobahu merupakan teknik konstruksi yang digunakan terutama untuk memutar bahu lengan beton jalan layang dan ditemukan oleh Tjokorda Raka Sukawati. Dengan teknik ini, lengan jalan layang diletakkan sejajar dengan jalan di bawahnya, dan kemudian diputar 90° sehingga pembangunannya tidak mengganggu arus lalu lintas di jalanan di bawahnya

Teknik ini dianggap sangat membantu dalam membuat jalan layang di kota-kota besar yang jelas memiliki kendala yakni terbatasnya ruang kota yang diberikan, terutama saat pengerjaan konstruksi serta kegiatan pembangunan infrastrukturnya tidak boleh mengganggu kegiatan masyarakat kota khususnya arus lalu-lintas dan kendaraan yang tidak mungkin dihentikan hanya karena alasan pembangunan jalan.

Awal mulanya ketika Jakarta mengalami peningkatan jumlah kemacetan lalulintas pada tahun 1980an dan jalan layang menjadi satu-satunya solisi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Salah satu perusahaan konstruksi yang beroperasi pada waktu itu adalah PT Hutama Karya, yang dikontrak untuk membangun jalan layang di atas jalan A. Yani, sebuah jalan yang arus lalu lintasnya sangat padat. Selama konstruksi jalan layang di atasnya, jalan A. Yani ini tidak boleh ditutup karena jika jalan ini ditutup, akan terjadi kemacetan yang luar biasa di Jakarta. Selain di atas jalan A. Yani, PT Hutama Karya juga dikontrak untuk membangun jalan layang di atas jalur penghubung Cawang-Tanjung Priok yang juga sangat padat arus lalu lintasnya.

Dengan permasalahan tersebut, para direksi Hutama Karya berdiskusi setelah mendapatkan order membangun jalan layang antara Cawang sampai Tanjung Priok sekitar tahun 1987. Persoalan rumit diurai, yang diperlukan untuk menyangga badan jalan itu adalah deretan tiang beton, satu-sama lain berjarak 30 meter, di atasnya membentang tiang beton selebar 22 meter. Batang vertikalnya (pier shaft) berbentuk segi enam bergaris tengah 4 meter, berdiri di jalur hijau. Hal ini tidak sulit, yang merepotkon adalah mengecor lengannya (pier head). Jika dengan cara konvensional, yang dilakukan adalah memasang besi penyangga (bekesting) di bawah bentangan lengan itu, tetapi bekesting itu akan menyumbat jalan raya di bawahnya. Cara lain adalah dengan bekesting gantung tetapi membutuhkan biaya lebih mahal.

Di tengah masalah itu, Ir. Tjokorda Raka Sukawati mengajukan gagasan dengan membangun tiangnya dulu dan kemudian mengecor lengannya dalam posisi sejajar dengan jalur hijau, setelah itu diputar membentuk bahu. Hanya saja kendalanya adalah bagaimana cara memutarnya karena lengan itu nantinya seberat 480 ton. Kemudian ia mendapatkan inspirasi ketika ia sedang memperbaiki kendaraannya, hidung mobil Mercedes buatan 1974-nya diangkat dengan dongkrak sehingga dua roda belakang bertumpu di lantai yang licin karena ceceran tumpahan oli yang tidak disengaja. Begitu mobil itu tersentuh, badan mobil berputar dengan sumbu batang dongkrak. Satu hal yang ia catat, dalam ilmu fisika dengan meniadakan gaya geseknya, benda seberat apapun akan mudah digeser. Kejadian tadi memberikan inspirasi bahwa pompa hidrolik bisa dipakai untuk mengangkat benda berat dan bila bertumpu pada permukaan licin, benda tersebut mudah digeser. Dari beberapa variabel tersebut dan menggabungkannya dengan beberapa parameter, akhirnya ia menemukan persamaan baru dan memberikan nama "Rumus Sukawati", sesuai namanya.






Setelah melakukan beberapa kali percobaan, Tjokorda akhirnya membuat rancangan akhir yang diberi nama Landasan Putar Bebas Hambatan (LPBH). Rancangan ini terdiri dari 2 buah piringan atau cakram besi dengan garis tengah 80cm yang saling menangkup. Di antara kedua piringan tersebut dipasang penutup karet (seal) yang berfungsi sebagai penyekat rongga dan sekaligus penahan minyak yang dipompakan ke dalam ruang di antara kedua piringan. Melalui sebuah pipa yang berukuran kecil, minyak dalam tangkupan piringan kemudian dihubungkan dengan pompa hidrolik. Sistem hidrolik ini saat diberi tekanan 78 Kg/cm2 agar mampu mengangkat beban yang berat. Silinder yang dibuat dari bahan besi cor FCD-50 dengan ketebalan 5cm ini bisa menahan beban hingga 625 ton.

           Cukup banyak proyek jalan yang menggunakan teknik Sosrobahu ini di Indonesia. Salah satu contohnya adalah pembangunanan Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek 2 (elevated) yang berjalan lebih cepat dan minim gangguan berkat teknologi konstruksi temuan Tjokorda ini. Pembangunan Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek ini memiliki tantangan yang terbilang cukup rumit. Sebab jalan tol layang tersebut dibangun di tengah Jalan Tol Jakarta-Cikampek existing dan dilakukan bersamaan dengan pembangunan Kereta Ringan dan Kereta Cepat Jakarta Bandung di kiri dan kanan jalan. Teknologi konstruksi yang tepat tentunya sangat dibutuhkan dengan kondisi lapangan seperti ini.
          Tak hanya digunakan di Indonesia saja, teknik yang sama diadopsi oleh para insiyur Amerika Serikat saat pembangunan sebuah jembatan di Seattle. Tak hanya dipakai di Amerika Serikat, teknik hasil karya anak negeri ini juga dipakai di Singapura, di Filipina pada 289 tiang jalan termasuk dalam proyek jalan tol layang Metro Manila atau Metro Manila Skyway, di Kuala Lumpur pada 135 tiang jalan, di Thailand dan beberapa negara lainnya.
          Untuk teknologi ini Dirjen Hak Cipta Paten dan Merek telah mengeluarkan patennya di tahun 1995. Sedangkan Jepang telah lebih dahulu memberikan hak paten pada tahun 1992. Berdasarkan hitungan eksak, teknologi konstruksi sosrobahu ini mampu bertahan sampai 1 abad atau hingga 100 tahun lamanya.
semoga, ada penerus - penerus bangsa yang mempunyai inovasi - inovasi yang dapat membuat harum nama bangsa kita.. aamiinn

Dampak Buruk Rokok

Kandungan zat kimia yang terdapat dalam rokok sangat berbahaya bagi kesehatan Anda dan juga orang-orang di sekitar Anda. Bahaya mero...